Buah Matoa, Tumbuhan Asli Papua

ilustrasi buah Matoa
ilustrasi buah Matoa

Biarkan sampai bibit sampai memiliki tinggi batang sekitar 10–15cm, kemudian pindahkan ke polybag. Rawat bibit sampai tinggi batang sekitar 40–50cm sebelum ditanam di lahan tanam permanen.

Kekurangan penggunaan

Media polybag adalah tidak dapat menghasilkan buah yang optimal karena ruang tumbuhnya terbatas. Pohon matoa akan tumbuh optimal apabila ditanam di tanah secara langsung.

Buatlah lubang tanam dengan ukuran 50 cm x 50 cm dengan kedalaman 50 cm – 60 cm. Isi lubang dengan pupuk kandang sampai 2/3 bagian terisi. Sebelum lubang ditanami, biarkan lubang terlebih dahulu selama 1 bulan agar pupuk kandang meresap sempurna dan kondisi tanah stabil.

Pemupukan tanaman matoa dimulai pada saat tanam. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik 5 kg, SP 36 1 kg, urea 0,5 kg, dan kapur 1 kg. Semua pupuk dicampur menjadi satu dengan tanah galian, bagian atas dibiarkan selama 4–6 hari kemudian ditanami dengan bibit matoa.

Buah matoa siap dipanen pada umur empat tahun dari hasil cangkokan, namun untuk budidaya matoa dari biji akan memerlukan waktu enam tahun untuk berbuah. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong tangkai buah matoa mengunakan gunting panen buah atau pisau tajam. 

Selain lezat, buah matoa ternyata memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Manfaat yang pertama adalah untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Buah matoa dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi karena kandungan zat yang bersifat diuresis.

Kandungan ini dapat meningkatkan jumlah cairan yang dikeluarkan dari tubuh. Jika kadar cairan di dalam tubuh tinggi akan membuat tekanan darah meningkat. Kedua, matoa dapat menangkal penyakit kronis. Hal ini dikarenakan, buah matoa memiliki kandungan zat tanin yang merupakan antioksidan.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait