Hikmah Gotong Royong dan Merawat Persatuan

ilustrasi gotong royong
ilustrasi gotong royong (foto: gurupendidikan.com)

Jari jemari lecet

Kisah lainnya yang membangkitkan kesadaran dalam berdakwah dicontohkan saat beliau dan para sahabat membangun Masjid Quba, masjid pertama dalam sejarah Islaam.

Sekalipun sudah menjadi pemimpin besar, Nabi ﷺ tidak berpangku tangan dan membiarkan pengikutnya bekerja sendiri. Ketika orang-orang sibuk bergotong royong membangun masjid, beliau larut dalam kesibukan mereka. Rasulullah ﷺ ikut menyisingkan baju, terjun langsung di tengah-tengah para sahabat. Tak segan-segan beliau mengangkat linggis, menggali parit di tengah terik matahari, hingga keringat bercucuran membasahi jubah beliau.

Nabi ikut membawa batu, hingga para sahabat yang melihat kejadian itu meminta beliau untuk tidak turun langsung. Salah seiorang sahabat berkata,” Sudahlah ya Rasulullah, biarlah kami dan para sahabat yang lain yang mengerjakan.

Namun Rasulullah ﷺ terus bekerja ketika para sahabat melihat kondisi Rasulullah ﷺ telah payah oleh pekerjaan berat. Bulir-bulir keringat telah mengucur deras membasahi jubah beliau. Jari jemari pun telah lecet-lecet mengeluarkan darah, karena memecah batu menjadi bagian kecil-kecil, kemudian membaawanya ke lokasi pembangunan masjid.

Melihat pemandangan tersebut, para sahabat kembali meminta agar beliau Rasulullah ﷺtidak melakukan itu. Beliau lalu mengajak bicara kepada jari jemarinya yang mengeluarkan darah tadi di hadapan para sahabat.” Kamu kan cuma jari jemari tangan; sedangkan pekerjaan ini, demi kepentingan agama Alloh ﷻ, jauh lebih penting.”

Demikian akhlaq dan perilaku Rasulullah SAW. Kebesaran dan jabatan yang beliau pikul, tidak membuat beliau berpangku tangan dan memerintah semau sendiri.

Nabi ﷺ selalu berusaha menempatkan diri sama di hadapan orang lain, sekalipun tidak sama dengan manusia yang lainnya (Basyaran lakal basyar).

Inilah cerminan ahlaq Rasulullah ﷺ dalam membangkitkan kebersamaan dengan ikut bergotong royong untuk sebuah perubahan besar di kemudian hari, sebagai sebuah pendidikan bagi umatnya.(***)AST/ Aji Setiawan

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait