Namun gong hilang begitu saja di gunung gohong ini, dan banyak mitos-mitos yang mengisahkan bagaimana gong itu bisa menghilang, ada yang mengatakan bahwa pada suatu hari gong itu menampakan bentuknya.
Pernah ada seseorang yang melihat bahwa salah satu tali gongnya ada yang putus namun karena melihat tali itu putus orang tersebut kemudian berinisiatif untuk menggati tali yang putus.
Nah sejak saat itu gong tersebut tidak terlihat lagi dan juga tidak bisa dipinjam lagi.
Ada juga yang mengatakan bahwa gong tersebut hilang karena pada jaman dahulu gong tersebut pernah dipinjam oleh seseorang namun gong tersebut ternyata tidak dikembalikan ke tempat semulanya.
Malah gong tersebut ditaruh ke rawa yang tidak diketahui tepatnya di mana. Setelah kejadian itu gong itu tidak terlihat lagi bentuknya dan juga tidak bisa dipinjam lagi gongnya.
Banyak juga mitos-mitos tentang gunung gohong ada mitos tentang tidam bolehnya menunjuk gunung gohong ketika kita melihatnya.
Ada juga mitos tentang gunung gohong yang menurut kepercayaan masyarakat jika gunung gohong dilihat pada malam pada kejauhan akan berbentuk seperti perahu yang terbalik.
Dan juga mitos tentang gunung gohong akan mengeluarkan suara gong pada malam jumat kliwon, mitos-mitos ini cukup terkenal di masyarakat.
Gunung gohong kini berubah menjadi tempat wisata yang dinamakan jabal Goong edukasi dekat dengan alam.
Gunung gohong dikelola oleh desa sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar, dan juga membantu perekonomian masyarakat sekitar gunung gohong.
Gunung gohong sampai sekarang ini masih digunakan sebagai tempat dilalukannya kesenian-kesenian seperi kuda lumping dan sintren.
Profil penulis
Tania Rizky Amalia Amanda lahir 30 agustus 2001, sekarang sedang menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Berdomisili di desa Margasari RT 02 RW 02, Kec. Sidareja, Kab. Cilacap, Jawa Tengah. Bisa dihubungi melalui. HP: 083176855144, taniaamalia30[a]gmail.com
Tampilkan Semua