Cara Bertanam atau Budidaya Buah Pisang

tanaman buah pisang
tanaman buah pisang (dok. Pribadi)

CILACAP.INFO – Buah Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna berukuran besar dengan daun memanjang dan besar yang tumbuh langsung dari bagian tangkai.

Batang pisang bersifat lunak karena terbentuk dari lapisan pelepah yang lunak dan panjang. Batang yang agak keras berada di bagian permukaan tanah.

Pisang memiliki daun bertangkai yang berpencar dan mudah robek dengan bagian batang yang meruncing. Ukuran daun pada tiap spesies pisang juga berbeda-beda. Tangkai pisang menghasilkan bunga dalam jumlah yang banyak.

Bagian bunga pada pisang akan membentuk buah yang disebut sisir. Buah pisang berkelompok dalam satu bunga majemuk dengan ukuran yang makin ke bawah makin mengecil.

Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.

Istilah “pisang” juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan pisang kipas. Artikel ini hanya membahas pisang penghasil buah konsumsi serta kerabatny

Dalam taksonomi, pisang termasuk dalam genus Musa dan famili Musaceae. Beragam spesies pisang tersebar di kawasan Malesia. Spesies pisang yang paling banyak dibudidayakan di dunia adalah pisang hutan.

Jenis pisang hutan dapat tumbuh di hutan, bukit maupun di dataran rendah. Selain itu, pisang juga dapat ditanam bersama dengan tanaman lain seperti jagung dan ketela pohon.

Pisang dapat dipanen kapan saja, karena pertumbuhannya yang sesuai dengan segala jenis musim. Kematian pohon pisang hanya terjadi ketika berbuah hanya sekali semasa hidupnya.

Buah pisang dapat langsung dimakan atau dimasak terlebih dahulu. Nutrisi di dalam pisang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia dan dapat pula dibuat sebagai obat tradisional.

Pada awalnya pisang merupakan tumbuhan asli yang berasal dari kawasan Asia Tenggara, kemudian menyebar ke seluruh wilayah dunia. Dari arah barat, pisang menyebar mulai dari Samudra Atlantik menuju ke Pulau Madagaskar lalu ke Benua Afrika dan menuju ke Amerika Latin dan Amerika Tengah.

Sementara itu, pisang menyebar dari arah timur melalui Samudra Pasifik menuju ke Hawaii.

Di berbagai daerah dan mancanegara pisang memiliki nama-nama khas tersendiri, beberapa di antaranya: gadang atau gedhang (Jawa), biyu (Bali), chawuk atau cau (Sunda), punti (Lampung), unti (Bugis), koyo (Ternate), kula (Banda), uri (Ambon), tema (Seram) dan ounche (Madagaskar).

Taksonomi
Nama spesies dari pisang adalah Musa sp yang berasal dari genus Musa. Pisang termasuk dalam famili Musaceae dalam kelas tumbuhan berkeping biji tunggal.

Sementara itu, pisang masuk dalam subdivisi tumbuhan berbunga dan divisi tumbuhan berbiji. Spesies pisang masih berkerabat dengan Orchidaceae.

Pisang dapat tumbuh subur di wilayah dengan musim kemarau yang berlangsung hingga 4,5 bulan. Curah hujan yang diperlukan oleh pisang untuk tumbuh dengan subur adalah 650 hingga 5.000 mililiter per tahun. Sementara itu, suhu lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan pisang berkisar antara 21oC hingga 29,5 oC.

Pisang awalnya merupakan tanaman lokal di kawasan Asia Tenggara yang sebagian besar berpusat di wilayah Indonesia. Sejak 500 tahun sebelum Masehi, pisang telah menyebar hingga ke Pulau Madagaskar.

Sedangkan wilayah Afrika lainnya telah mengenal dan membudidayakan pisang sejak seribu tahun sebelum Masehi. Pada masa yang sama, Hawaii telah mengenal dan membudidayakan pisang melalui pengiriman dari Kepulauan Canaria.

Keragaman
Pusat keragaman utama pisang terletak di daerah Malesia (Asia Tenggara, Papua dan Australia tropika). Pusat keragaman minor juga terdapat di Afrika tropis.

Tumbuhan ini menyukai iklim tropis dan lembap, terutama di dataran rendah. di daerah dengan hujan merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal musim. Indonesia, Kepulauan Pasifik, negara-negara Amerika Tengah, dan Brasil dikenal sebagai negara utama pengekspor pisang.

Pada tahun 2018, India menjadi negara dengan konsumsi pisang paling tinggi, di atas Tiongkok dan Indonesia.

Pisang yang dibudidayakan pada masa sekarang dianggap merupakan keturunan dari Musa acuminata yang diploid dan tumbuh liar. Genom yang disumbangkan diberi simbol A. Persilangan alami dengan Musa balbisiana memasukkan genom baru, disebut B, dan menyebabkan bervariasinya jenis-jenis pisang.

Pengaruh genom B terutama terlihat pada kandungan tepung pada buah yang lebih tinggi. Secara umum, genom A menyumbang karakter ke arah buah meja, sementara genom B ke arah buah pisang olah atau pisang masak.

Hibrida M. acuminata dengan M. balbisiana ini dikenal sebagai M. ×paradisiaca. Khusus untuk Kelompok AAB, nama Musa sapientum pernah digunakan.

Mengikuti anjuran Simmonds dan Shepherd yang karyanya diterbitkan pada tahun 1955, klasifikasi pisang budi daya sekarang menggunakan nama-nama kombinasi genom ini sebagai nama kelompok budi daya. Sebagai contoh, untuk pisang cavendish.

Di bawah kelompok masih dimungkinkan pembagian dalam anak-kelompok. Lihat pula artikel Musa untuk pembahasan lebih mendalam.

Ketika manusia pada mulanya hanya hidup berpindah-pindah dengan mengumpulkan makanan, budi daya pisang belum dilakukan dan masih berupa tanaman liar. Pisang mulai dibudidayakan setelah manusia mengenal pertanian yang bersifat menetap.

Masyarakat di kawasan Asia Tenggara telah memanfaatkan pisang sejak lama sebagai sayur khususnya pada bagian pelepah dan tunas. Bagian-bagian pisang yang lainnya juga telah dimanfaatkan.

Bukti pembudidayaan pisang oleh manusia dapat diketahui melalui relief dan naskah kuno. Pemeliharaan pisang pertama diketahui dalam literatur Pali, khususnya Kanon Pāli.

Dalam naskah ini disampaikan bahwa pisang telah dipelihara di India sejak abad ke-6 hingga ke-5 sebelum Masehi. Dalam naskah ini, pisang digambarkan sebagai buah bertaring yang menjadi makanan bagi kera dan gajah.

Kebudayaan lain yang telah membudidayakan pisang ditemukan di Sungai Panjang dan Sungai Kuning di Tiongkok. Dari prasasti kuno di Yunani, diketahui bahwa Yunani mengenal budi daya pisang dari India sejak abad ke-3 sebelum Masehi.

Sementara itu, di wilayah Portugal telah diadakan budi daya pisang yang dipelajari dari Teluk Guinea dari Afrika sebelum ditemukannya jalur perhubungan antara Benua Asia dan Benua Eropa.

Pisang secara tradisional tidak dibudidayakan secara intensif. Hanya sedikit yang dibudidayakan secara intensif dan besar-besaran dalam perkebunan monokultur, seperti ‘Gros Michel’ dan ‘Cavendish’.

Jenis-jenis lain biasanya ditanam berkelompok di pekarangan, tepi-tepi lahan tanaman lain, serta tepi sungai.
Berdasarkan cara mengonsumsi buahnya, pisang dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu pisang meja dan pisang olah.

Pisang meja dikonsumsi dalam keadaan segar tanpa melalui proses pengolahan, seperti pisang ambon, pisang susu, pisang raja, pisang seribu, dan pisang cavendish. Pisang olahan dikonsumsi setelah melalui proses pengolahan makanan, seperti digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak.

Pisang yang termasuk dalam golongan pisang olahan adalah pisang kepok, pisang siam, pisang kapas, pisang tanduk, dan pisang uli.

Buah pisang dapat diolah menjadi berbagai produk makanan ringan, seperti kue, dan arak. Olahan pisang yang cukup populer antara lain keripik pisang (Lampung), pisang epe (Makassar), sale pisang (Bandung), pisang molen (Bogor), dan arak (Amerika Latin).

Pisang mempunyai kandungan gizi lebih tinggi dibandingkan apel. Buah pisang mengandung mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium.

Pisang juga mengandung vitamin, yaitu Vitamin C, Vitamin B kompleks, Vitamin B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmiter dalam kelancaran fungsi otak.

Bunga atau jantung pisang
Jantung pisang digunakan sebagai sayuran pada masakan Asia Selatan dan Asia Tenggara, baik mentah atau dikukus dengan saus atau dimasak dalam sup, kari, dan makanan goreng. Rasanya menyerupai articok, baik bagian daging dari daun pelindung maupun jantung dapat dimakan.

Selain itu, jantung pisang juga digunakan pada sebagian daerah di Indonesia sebagai obat luar.

Bonggol pisang
Bonggol pisang merupakan sumber serat bagi tubuh. Bonggol pisang dapat diolah menjadi makanan ringan seperti keripik. Serta, dapat diolah menjadi pupuk cair untuk berbagai tanaman seperti bawang merah.

Nilai ekonomi
Nilai ekonomi dari budi daya pisang ditinjau dari masa berbuah, masa pertumbuhan, kesuburan tanah, dan pemeliharaan.

Pisang mulai dapat berbuah setelah mencapai usia setahun sehingga pengembalian modal untuk budi daya menjadi lebih cepat.

Sementara itu, pisang menghasilkan buah dengan jumlah yang berlipat setelah mulai berbuah, Pisang dapat menghasilkan buah sebanyak tiga atau empat kali lipat dari masa berbuah pertamanya.

Sementara itu, kesuburan tanah di sekeliling pisang sangat cepat memburuk. Pisang harus selalu memperoleh pemeliharaan rutin. Buah pisang juga hanya dapat bertahan selama 15 hari setelah panen dan setelahnya akan mengalami pembusukan.(***)

Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait